Senin, 27 Februari 2012

Review Soto Jamur Instan

Sotoji, soto jamur lezat tinggi kandungan serat & protein nabati. Sangat cocok disajikan sebagai pendamping nasi.

(foto doc. pribadi)
Siapa sih yang tak kenal dengan soto? Makanan  khas Indonesia yang terbuat dari campuran kaldu daging dan sayuran ini sering kali terdengar akrab di telinga kita.  Biasanya makanan ini sering kita jumpai di warung-warung kecil pedagang kaki lima, rumah makan hingga hajatan atau acara-acara syukuran. Berbicara mengenai soto sering kali kita kerepotan dalam membuatnya, mulai dari meracik bumbu-bumbu hingga penyajiannya yang memakan waktu agak lama. Namun jangan khawatir, sekarang ada inovasi baru bernama “Sotoji”. Sotoji (Soto Jamur Instan), sesuai dengan namanya, sotoji adalah soto instan yang berpelengkap dengan jamur tiram.
Nah, gambar di atas tadi adalah sample sotoji yang saya dapatkan kemarin dan langsung saya masak kemudian saya bahas semuanya disini. Bagi yang penasaran tentang sotoji ini, simak terus ya (hehe..). Baiklah, berikut ini adalah hasil review pribadi saya mengenai sotoji:
 1Kemasan

(bungkus depan sotoji)

 Dari segi kemasan, sotoji ini tampil nge-jreng dan menarik dengan warna cerah hijaunya. Dari warna hijaunya ini mungkin membuat orang berpikiran bahwa ini adalah makanan yang bergizi, alami dan sehat. Dan ternyata ini memang makanan yang kaya akan gizi, sesuai dengan tagline-nya “Sotoji, soto jamur lezat tinggi kandungan serat & protein nabati, Sangat cocok disajikan sebagai pendamping nasi.” Sebagian orang mengartikan warna hijau itu menggambarkan rasa kegembiraan. Soto instan berbobot 70g buatan PT. TRI RASTRA SEJAHTERA (Bogor, Indonesia) ini juga sudah terdaftar pada DEPKES RI dengan nomor izin P-IRT 8043271011186 dan berlabel “halal” sesuai dengan putusan Majelis Ulama Indonesia (MUI), jadi bagi yang bertanya-tanya apakah makanan ini halal dan sudah mendapat izin, tidak usah khawatir lagi.
Penilaian pribadi: 88


 2. Isi
2
Dalam 1 bungkus sotoji berisi mie bihun, jamur tiram goreng, bumbu powder, bubuk cabe, dan minyak. Perlu diketahui bahwa dalam sotoji ini tidak disertakan kecap, mungkin karena rasanya sudah pas. Menurut saya lebih bagus lagi kalau dalam bumbu powder-nya dicampur dengan sayur-sayuran yang dikeringkan (wortel, daun bawang dll) seperti yang sering kita temui pada beberapa produk mie instan.
Penilaian pribadi: 80

2.   3.  Kandunga Gizi dan Manfaat

Berikut ini adalah rincian Nilai Gizi dari sotoji berdasarkan informasi pada kemasannya:
1)      Protein 3%
2)      Karbohidrat 60%
3)      Lemak 9%
4)      Energi total 296 kka

Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.  Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.  Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.  Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium.  Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh.  Serat jamur sangat baik untuk pencernaan.[10] Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.

Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.  Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah.  Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering.  Kandungan proteinnya 10,5-30,4%.  Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%.  Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.  72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.  28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.  
Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi.  Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium.  Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.  Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%.   Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematode
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.  Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.  Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan.  Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.  Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.  Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).  Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi.  Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram.  Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.
Penilaian pribadi: 95

4. Penyajian
(cara memasak)
Nah, setelah saya memasak sotoji sesuai dengan instruksi yang diberikan pada bagian belakang bungkus,  saya coba menyajikan sotoji ini seperti pada kemasannya. Saya tambahkan daun sledri, tomat, jeruk nipis, potongan cabai dan telur di atasnya. Ya, dengan cara ini lumayan berhasil membuat tampilan soto instan ini menjadi lebih cantik.
Penilaian pribadi: 80

5. Rasa dan Aroma

Nah mesti udah pada nunggu-nunggu bagian ini kan? Hehe.. Setelah saya coba menyajikannya dengan tampilan yang menarik seperti itu, saya, ibu dan bapak saya untuk pertama kalinya mencicipi soto jamur inovasi baru ini. Aromanya yang sedap ternyata juga menggambarkan rasanya, rasanya gurih enak dan menyerupai soto pada umumnya. Namun saya rasa kuahnya ini kurang kental tidak seperti soto yang biasanya. Rasa mie bihunnya enak dan empuk. Namun rasa jamurnya menurut saya maaf, sedikit kurang enak dan membosankan, mungkin karena saya bukan penikmat jamur. Dan sedikit tambahan, mengapa jamurnya rasanya seperti tidak matang, padahal saya sudah memasaknya seperti instruksi yang diberikan? Iseng-iseng mencoba sotoji yang kedua kalinya  saya rebus dulu jamur tiramnya selama beberapa menit baru kemudian saya masukan mie bihunnya sehingga ketika selesai perebusan nanti mie dan jamurnya sama-sama matang. Sotoji ini juga bisa disajikan dengan nasi lho! Jadi makanan ini juga cocok bagi anak – anak kos lho, hehe.. bosen kan sama mie instan :p?
Penilaian pribadi: 78


Hmm, Jadi berapakah nilai akhir dari sotoji ini? Jeng.. jeng.. jeng.. *drum roll*

Nah, itu tadi sedikit review pribadi saya mengenai Sotoji. Bagi para penikmat jamur, saya nobatkan Sotoji sebagai makanan yang patut anda coba! Trus, bagi yang penasaran gimana sich rasanya Sotoji? Bisa memesan langsung  lewat website resmi sotoji di http://www.sotoji.com pada tab “order”. Selamat ber-sotoji sobat blogger!

Salam,

-Agus Widiyanto-

Lihat Selengkapnya...
 

Site Info

Ini adalah blog biasa yang saya buat karena saya (agak) hobi menulis :). Maaf, apabila blognya kurang menarik dari segi tampilan maupun isinya. Salam

Coretanku.. Copyright © 2011 This site is redesigned by Agus Widiyanto