Gerak langkahku "tak boleh" berhenti disini
walaupun kenyataan “berkata lain”
aku hanya ingin sampai di atas
terbang dengan bebas memandang indahnya daratan
meskipun aku tak mampu
aku "harus" mampu
walaupun banyak yang menghalangiku
aku harus mengatasinya meskipun sulit,
“berusaha” adalah jalan terbaik
"pencarian" adalah kuncinya
“kesempatan” adalah pasangannya
“kemauan” adalah dasarnya
“tindakan” adalah aplikasinya
Namun hal yang harus ku ingat selalu adalah “daratan”
sangatlah jarang kalau sesuatu yang kita inginkan itu datang sendiri menghampiri kita..
aku tak mau menjadi “beban”..
aku hanya ingin menjadi seperti “timbangan yang baik”..
menjadi.......................
tak seperti timbangan-timbangan lain di pasar yang kentara “kecurangannya”.
manusia memang “tak ada yang sempurna”
tetapi tak ada larangan untuk "menjadi sempurna"
manusia selalu ingin menjadi yang pertama
tetapi "tak semua manusia bisa menjadi yang pertama"
manusia memang selalu membutuhkan orang lain
tetapi apakah harus "selalu???"
pertanyaan yang penuh tanda tanya (bagiku)..
"waktu" memang tak terbatas..
tetapi apakah "waktu kita" juga tak terbatas?
jawaban yang (bodoh) jika menjawab "ya"
ya.. semua bergantung dalam diri kita “masing-masing”, aku tahu
ada pepatah "..musuh terberat dalam hidup ini adalah diri kita sendiri.."
aku setuju dengan pepatah itu..
walaupun terkesan "menyerah" tetapi sangatlah berisi bagiku..
hidup itu indah jika tak ada kata "tetapi" di dunia ini
entah siapa yang menciptakan kata itu,
kata yang menurutku memberikan esensi yang pasi..
akanlah lebih baik jika aku menggantikan kata itu dalam hidupku dengan sesuatu..
sesuatu yang hanya aku yang tahu..
“..jadilah orang yang terpilih..”
Begitulah beliau menasihati aku dan yang lainnya
Pepatah yang penuh improvisasi jiwa, kempuh dan kental
semua orang pastilah punya prinsip hidup masing-masing
sangatlah (bodoh) jika tak mempunyai prinsip hidup
"..the ideas of humans nowadays will be different in the future.."
prinsip / pemikiran / gaya berpikir orang sekarang akan lah “berbeda” di masa yang akan datang
hal itu sudah aku buktikan..
perubahan itu memanglah perlu (bagiku)..
terkecuali hal yang memang sudah tak bisa dirubah, “takdir illahi”
mungkinkah terealisasikan??
Pertanyaan itulah yang selama ini “aku nantikan”..
waktu kita (aku) yang terbatas itu lah yang kan “menjawabnya”..
Selasa, 16 November 2010 | 22:57 | #malamiduladha
Senin, 29 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar